CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Friday, August 3, 2007

Perempuan, Rumah Kenangan

Membaca novel ini tidak bisa membuat saya berhenti. Serius. Padahal hari itu saya lelah sekali. Ian, si aku, berhasil membuatku terjaga di hari yang sumpek itu. Ian yang cinta hujan, cinta buku, cinta perempuan, sangat membenci laki-laki dan menyesali diri terlahir sebagai seorang laki-laki. Yang pada usia 43 tahun telah berhasil mewujudkan mimpinya tentang Rumah Buku untuk para pecandu buku di Makassar dan mengungkapkan seluruh rahasia tentang perempuan-perempuan yang lalu lalang dalam hidupnya. Walaupun akhirnya hanya satu perempuan saja yang terus terpatri yang kemudian membuatnya tidak akan menikah, perempuan yang namanya tidak boleh disebut. Seperti Voldemort di kisah-kisah Harry Potter.

Bagian-bagian terfavourite yang membuatku tersenyum adalah:
Perempuan itu seperti anak kecil, senang mengatakan tidak; sementara laki-laki seperti seorang anak kecil yang idiot, menanggapi penolakan perempuan dengan sangat serius (hal.80)

Aku hanya berbagi rahasia dengan Tuhan – sahabat paling baik yang menyediakan telinganya dan tidak membiarkan bibirnya bocor lalu menceritakan kepada siapa-siapa (hal.155)

Di dalam buku ini banyak kutipan-kutipan. Beberapa bagian dari beberapa bab dapat ditemukan di buku kumpulan puisi penulis “Hujan Rintih-Rintih” dan di www.pecandubuku.blogspot.com.

PS : Buat Sultra, selamat sirik yaa?? Bukunya K’Aan bagus deh

0 komentar: