Dinonton di hari Jum’at, 5 Januari 2007
Jam pertunjukan 6.30 petang
Duduk di F4, Twenty One MaRI
Rencana nonton sejak kemarin tapi gagasannya telat. Nonton kali ini disubsidi langsung sama K’Eko (terima kasih !) dan diikuti oleh Oq dan saya. Sebenarnya menunggu k’Eko yang tidak kunjung datang padahal sudah ada cuap-cuap pintu Studio 2 telah teebuka lebih menegangkan daripada melihat Pocong yang dipasang di sudut ruangan TO. Serius, soalnya saya dan Oq tidak mau menanggung malukeluar dari TO tanpa berhasil nonton karena tdak mau tekor bayar sendiri. Tapi, akhirnya K’Eko muncul juga dengan membawa Bread Talk sebagai tebusan. Yeeee, tau begitu mending kita nontonnya di TO Panakukang aja kaliii...
Dengan perasaan dagdigdug melihat penjaga tiket yang bertampang sangar dan melirik-lirik kantong Bread Talk (baca: makanan dari luar), akhirnya kami berhasil juga masuk ke dalam studio yang sudah gelap. Dan K’Eko yang memegang tiket tidak tahu lagi tempat duduknya dimana. Gimana siy???
Duduklah kami semua dengan rapi. Di layar sudah muncul wajah Revalina, Ringgo Agus Rahman dan Risty Tagor. Nilai untuk Pocong 2, 7.5 dari range 1-10. Lumayanlah. Setannya terlalu sering muncul. Walaupun ada juga yang ngagetin diiringi dengan musik menghentak yang juga ngagetin. Salut buat Risty Tagor, aktingnya keren. Dan ternyata ada sang “Cengkoknya mana” main juga disini. Beda banget aktingnya dengan yang di Mendadak Dangdut. Keren juga...Walaupun saya tidak mengerti dia muncul sebagai apa sebenarnya. Dan sampai sekarang saya masih bertanya-tanya Pocongnya itu siapa sebenarnya? Atau mungkin saya yang kurang menyimak kali. Klimaksnya kurang menghentak pula. Kecuali tampang yang ngagetin lagi sebelum creditnya muncul. Adegan lucu sepanjang film OQ yang kerjanya nutup mata dan saya yang tutup kuing. Pengalaman saya efek ngeri itu lebih karena suara daripada penampakan...
Menurut yang mnraktir, Pocong pace masih lebih ngeri setan khas Makassar Parakang atau Poppo. Memangnya pernah liat?
Sunday, January 7, 2007
Pocong2...yang katanya lebih seram dari Pocong yang dilarang beredar...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment