CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Tuesday, April 22, 2008

Antrilah atau...

Di Jakarta sini, dimana-mana harus antri. Mau naik busway, antri, mau dapat tempat duduk di bus antri, naik mobil pribadi kalau lewat radio dalam menjelang maghrib antri(baca : macet). Kalau di Gramedia antrinya masih mending, masih teratur. Tetapi kalau di halte busway, alamak, dorong-dorongan, seradak-seruduk, sudah seperti pendemo yang berhadapan dengan petugas keamanan. Di kantor Oriflame pusat juga begitu. Sebelum nonton Perempuan Menuntut Malam, saya sempatkan singgah di kantor Oriflame Bulungan untuk belanja, mumpung lagi off kantor. Merasa sudah memesan via telepon, saya datang ke sana agak siangan. Sekitar jam 1 siang saya sampai dan mendapati kantor itu penuh sekali. Banyak ibu-ibu, bapak-bapak juga tidak sedikit. Kepadatan pengunjung sempat memberikan shock therapy, secara saya sangat takut berada di tengah keramaian. Saya kemudian mengantri untuk membayar lalu menuju ke loket Orifast untuk mengambil barang. Dan ternyata memesan lewat telepon atau order di tempat, sama saja. Tetap harus antri. Urgh! Kalau di Oriflame Makassa, kita tinggal ambil barang yang kita pesan, pulang. That's it! Katanya kantor pusat, manajemennya parah banget. Jadi karena saya terlihat seperti Misae (Mamanya Sinchan) yang sangat tidak semangat mengambil barang-barang sale, saya berkeputusan menuju ke Blok M Plaza untuk makan Siang dan balik lagi sekitar pukul 16.30. Keadaannya masih tetap sama. Orderan saya baru keluar menjelang Maghrib. Cape' deh!

Salah satu kebiasaan buruk bangsa Indonesia, versi majalah Female, selain suka buang sampah sembarangan, percaya klenik, menerobos tanda larang, menggunakan trotoar sebagai jalanan kendaraan bermotor, adalah suka menerobos antrian bersikap seolah-olah tidak ada orang yang berdiri di depannya.

I just wondering, kalau menerobos antrian itu seperti bunuh diri. Mendahului takdir. Menerobos antrian itu seperti membuat usia kita maju sedikit walaupun itu hanya beberapa menit. It means we'll closer to the death...

(..hahahaha pakamalla'-malla'na ini tulisan)

1 komentar:

Anonymous said...

hehe...baru tau kalo menerobos antrian = memendekkan umur.

jadi malla' deh!:D

tapi kalo buat antri toilet, saya rela memendekkan umur. toh resikonya sama. sabar antri toilet = dekat dengan resiko penyakit ginjal.

cheers:)
megacule