kita
dua orang bodoh
yang bercakap tentang
sebuah maha rahasia
kita terjaga
engkau menguap
aku tak bisa lelap
menghitung tanya
dan bintang yang tak nampak
kita
dua orang bodoh
aku haus
engkau entah
Baliview, September 2008
(we're smaller than small
in the scheme of things,
well we're nothing at all
there are secrets that we still have left to find
there have been mysteries from the beginning of time
there are answers we're not wise enough to see
- Riddle,Five for Fighting)
pict taken from www.flickr.com
Saturday, September 13, 2008
232 Menit, 43 Detik
Adzan Maghrib di Bulan Puasa
Kalau antena televisi di Jakarta bagus, kita bisa menangkap 20 channel siaran. Bayangkan, 20 siaran lokal dan nasional. Bapak saya - yang untuk kali ini insya Allah berlebaran di Jakarta - di waktu-waktu menjelang berbuka puasa, sudah sibuk memindah-mindahkan siaran televisi mencari-cari adzan maghrib yang tercepat. Menemukan satu stasiun yang sudah menyiarkan adzan maghrib tidak langsung membuat Bapak saya meminum es teh manisnya. Beliau harus mencari, sekitar tiga stasiun lagi untuk lebih meyakinkan waktu berbuka tersebut. Sewaktu Bapak saya melakukan hal tersebut, saya langsung teringat dengan alat pendeteksi gempa, yang baru saja dipasang di kantor. Seiscomp3 namanya. Dia bisa mendeteksi lokasi gempa dengan memilih secara otomatis berdasarkan signal yang masuk ke stasiun-stasiun gempa. Minimal 6-7 stasiun.
Sebelum stasiun televis kelima yang tayang, kami sudah habis dua gelas es buah. Tidak harus menunggu hingga 7 stasiun untuk membuatnya valid. Apalagi kalau adzan di televisi juga sudah diiringi adzan di masjid.
(pict taken from www.flickr.com)
Label: Brief Report, Free One
Tuesday, September 9, 2008
Awal Tengah Malam
Lebaran kali ini tidak pulang. Tetap di Jakarta. Sekedar informasi saja buat teman-teman yang penasaran,hehehehe. Di sela-sela makan martabak , sambil chatting, disela-sela melihat facebook dan mengecek-ngecek handphone...then thinking that i want to continue my life!!
Breath..breath..
Label: Free One
Friday, September 5, 2008
Puasa Kali Ini
Ramadhan tahun ini tidak di rumah. Buka tadi saya membuat seolah-olah saya ada di sana. Es teh manis dingin terhidang di meja. Sampai-sampai saya harus menyuruh adik saya mencari es batu 10 menit menjelang buka.
Akhirnya, terasa juga puasa di negeri orang, eits maksudnya di tanah orang. Tentu saja terasa berbeda. Saya juga membayangkan di rumah juga pasti tidak sama. Hanya si bungsu yang tersisa menemani ibu-bapak. Sepi...
Acara televisi sama saja dengan yang lalu. Tiba-tiba perempuan-perempuan banyak yang menutup rambutnya, hingga-trend Ayat-ayat Cinta - sinetron dengan pemeran memakai cadar. Mendadak beberapa biduan menghentikan goyangannya untuk sementara. Kenapa dihentikan ya? Siapa tahu apa yang mereka lakukan bisa membuat orang-orang melek sahur.
Tapi, teuteup, acara wajib nonton saban subuh adalah Para Pencari Tuhan diselang-seling dengan Tafsir Al-Misbah.
Buat semuanya,..
Happy Puasa!!
Label: Free One